Contoh Kasus
PT. DANONE AQUA
Aqua adalah sebuah air merek dalam kemasan (AMDK) yang lahir atas gagasan almarhum Tirto Utomo (1990-1994), dan diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississipi. PT Danone Aqua Tbk adalah pelopor industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Asia tenggara, salah satunya Indonesia. Mengingat Aqua adalah perusahaan yang telah melayani masyarakat hampir 40 tahun. Oleh karena itu dirasa penting Aqua melakukan kegiatan CSR, dalam rangka sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab sosial perusahaan dengan menerapkan kegiatan berbasis masyarakat dalam menjalankan programnya. Kampanye yang telah dimulai sejak tahun 2007 ini juga adalah sebuah kampanye berkelanjutan mengenai kebaikan alam (Goodness of nature)
Salah satu program Aqua :
WASH (Water Access, Sanitation, Hygiene Program) tujuanya untuk memberikan solusi dalam penyediaan air bersih di Indonesia. Didalam program WASH ini adalah program ‘Satu Untuk Sepuluh’, program ini juga mendukung program Millenium Development yang dicanangkan oleh PBB tujuannya untuk memerangi kemiskinan dan kelaparan diberbagai belahan dunia yang ditarget pada tahun 2015. Program yang akan dibahas kali ini khusus pada CSR Aqua yang telah terlaksana yaitu program “1L Aqua untuk 10L Air Bersih”, menurut Binahidra Logiardi, manajer PT Tirta Investama yang membawahi perusahaan Aqua, slogan ini adalah ungkapan simbiolis untuk memudahkan pemirsa mencerna pesan yang ingin Aqua sampaikan, dimana setiap 1 liter yang terjual telah membantu 10 liter air bersih untuk 4 kecamatan. Program ini dilaksanakan di Timor Tengah Selatan karena berdasarkan survey terbaru yang dilakukan ACF (Action Contre la Faim). NTT dianggap sebagai wilayah yang tepat, karena sedang mengalami program kelangkaan air bersih dibagian belahan timur Indonesia (program satu untuk sepuluh, 2007). Masyarakat NTT juga masih kesulitan dalam mengakses air bersih, mereka harus berjalan kaki dengan jarak yang lumayan jauh, medanya pun terjal, berbatu bahkan harus melewati sungai. Dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk membawa pulang dan pergi air dalam jerigen tiap harinya.
Akibat dari kelangkaan air ini mau tidak mau anak-anak harus membantu orang tua sehingga waktu bermain dan belajar pun terabaikan, bahkan penyakit pun menjadi ancaman, oleh karena itu Aqua berkomitmen untuk memperbaiki kesejahteraan anak Indonesia. Untuk setiap liter produk Aqua berlabel khusus yakni Aqua 600 mm dan 1.500 mm dijual maka konsumen telah membantu program Aqua denga menyumbangkan 10 liter air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain itu Aqua akan memperpendek jarak sumber air ke pemukiman penduduk dengan cara menempatkan pipa pipa ke tempat yang lebih mudah dijangkau. Sehingga jarak tempuh satu jam kini bisa diubah dengan jarak 200 meter saja, karena air bersih akan disalurkan melalui pipa pipa tersebut.
Aqua telah memberikan akses tersebut kepada 12.000 penerima bantuan dibeberapa desa kecamatan Boking dan Amanatun Utara NTT. Dalam program ini sumber mata air pegunungan yang terdapat didesa ditutp dengan menggunakan bangunan dari semen kemudian air tersebut dialirkan ke dusun melalui 11 titik keran air, penyaluran tersebut menggunakan dua prinsip teknologi yakni berdasarkan gravitasi dan pompa hidran. Panjang total pipa yang dibangun adalah 6 km,
Tujuan program ini dikatakn berhasil karena targetnya telah terpenuhi :
a. Perbaikan infrastruktur air bersih dan jumlah ketersediaan air bersih, telah dipangkasnya jarak tempuh yang jauh menjadi lebih dekat sehingga mempermudah kebutuhan hidup mereka.
b. Terciptanya kesadaran hidup sehat malalui penyuluhan kesehatan.
c. Kerjasama dengan stakeholder lokal untuk mendukung keberlanjutan program.
Program ini dimulai pada bulan Juli 2007 dan berakhir pada September 2007. Kemudian dilakukan riset awal di Timor tengah untuk pemantauan program pada Maret 2008 hingga Juni 2008. Program tersebut tidak hanya berhenti disitu saja, karena Aqua ingin benar benar melakukan perubahan kesejahteraan masyarakat sebagai bentuk kepedulian sosial Aqua terhadap masyarakat. Terbukti pada tanggal 13 September 2009 hingga 10 tahun kedepan, Aqua mengadakan program yang bernama “Satu Untuk Sepuluh”. Tujuannya adalah untuk mempromosikan gaya hidup sehat dengan menyediakan akses air bersih dan pendidikan seputar kesehatan. Target program ini diharapkan dapat menjangkau 18.900 penerima bantuan didesa desa, Kecamatan Boking, Amanatun Utara, Toianas dan Noebana. Dalam program ini yang telah sukses diwujudkan adalah :
1. Penyediaan Akses Air Bersih yang lebih mudah
2. Penyuluhan Pola Hidup Sehat
3. Pemberdayaan Masyarakat di wilayah tersebut
Sebuah kegiatan dikatakan termasuk CSR jika memiliki ciri :
a. Identifikasi yakni Aqua harus bisa memprioritaskan kegiatan tersebut untuk orang orang yang benar benar membutuhkan (needs) dibanding mementingkan keinginan (wants), disini Aqua berprioritas untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat NTT, hal ini menunjukan bahwa disamping Aqua adalah sebuah perusahaan besar yang juga memiliki komitmen terhadap masyarakat dengan memberikan kontribusi yakni melakukan kegiatan untuk mengatasi kelangkaan air bersih salah satunya di NTT.
b. Continuity yakni kegiatan yang bersifat terus menerus atau berkesinambungan. Hal ini dikarenakan untuk dapat mengubah perilaku dan mindset masyarakan tentang pentingnya air bersih sehingga untuk merubah kedua hal tersebut dibutuhkan jangka waktu yang panjang, Kegiatan Aqua ini bertajuk WASH (Water Access, Sanitation, Hygiene Program) didalamnya terdapat program ‘1 liter untuk 10 liter’ dan dilanjutkan dengan program ‘satu untuk sepuluh’ dengan jangka waktu hingga 2020 untuk membantu daerah daerah yang sedang mengalami krisis air bersih.
c. Empowering yakni kegiatan yang dilakukan menekankan pada aktivitas tersebut dilakukan oleh masyarakat yang bersangkutan. Yakni Aqua memberikan penyuluhan penyuluhan kesehatan untuk membekali masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan air bersih yang benar. Dalam pengerjaan fisik Aqua juga melibatkan masyarakat karena tiap dusun memiliki komite air yang bertugas merawat instalasi. Sebanyak 127 komite air telah dibekali dengan berbagai keterampilan agar masyarakat dapat mengelola sarana air bersih, memberikan edukasi melalui kegiatan seperti pemutaran film, pertunjukan drama.
Pengertian CSR
CSR (Corporate Social
Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh
perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab
mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh
bentuk tanggung jawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa
untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan
untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena
strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan
stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan
jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.
Keuntungan
CSR Bagi Masyarakat dan Perusahaan
Dalam prinsip
responsibility, penekanan yang signifikan diberikan pada kepentingan
stakeholders perusahaan. Di sini perusahaan diharuskan memperhatikan
kepentingan stakeholders perusahaan, menciptakan nilai tambah (value added)
dari produk dan jasa bagi stakeholders perusahaan, dan memelihara kesinambungan
nilai tambah yang diciptakannya. Sedangkan stakeholders perusahaan dapat
didefinisikan sebagai pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi
perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah karyawan, konsumen, pemasok,
masyarakat, lingkungan sekitar, dan pemerintah sebagai regulator. CSR sebagai
sebuah gagasan, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang
berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang
direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja. Tapi tanggung jawab
perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines. Di sini bottom lines
lainnya selain finansial juga adalah sosial dan lingkungan. Karena kondisi
keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan
(sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila, perusahaan
memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta
bagaimana resistensi masyarakat sekitar, di berbagai tempat dan waktu muncul ke
permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan aspek-aspek
sosial, ekonomi dan lingkungan hidupnya (Idris,
2005).
Perusahaan-perusahaan
yang memiliki reputasi bagus, umumnya menikmati enam hal. Pertama, hubungan
yang baik dengan para pemuka masyarakat. Kedua, hubungan positif dengan
pemerintah setempat. Ketiga, resiko krisis yang lebih kecil. Keempat, rasa
kebanggaan dalam organisasi dan di antara khalayak sasaran. Kelima, saling
pengertian antara khalayak sasaran, baik internal maupun eksternal. Dan
terakhir, meningkatkan kesetiaan para staf perusahaan (Anggoro, 2002).
Ada tiga alasan penting
mengapa kalangan dunia usaha mesti merespon dan mengembangkan isu tanggung
jawab sosial sejalan dengan operasi usahanya :
1. Perusahaan adalah bagian dari masyarakat
dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat.
Perusahaan mesti menyadari bahwa mereka beroperasi dalam suatu tatanan
lingkungan masyarakat. Kegiatan sosial ini berfungsi sebagai kompensasi atau
upaya imbal balik atas penguasaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi oleh
perusahaan yang kadang bersifat ekspansif dan ekploratif, di samping sebagai
kompensasi sosial karena timbulnya ketidaknyamanan (discomfort) pada
masyarakat, semua ini diimplementasikan karena memang ada regulasi, hukum, dan
aturan yang memaksa karena adanya market driven. Kesadaran tentang pentingnya
mengimplementasikan CSR ini menjadi tren seiring dengan semakin maraknya
kepedulian masyarakat global terhadap produk-produk yang ramah lingkungan dan
diproduksi dengan memperhatikan kaidah-kaidah sosial.
2. Kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya
memiliki hubungan yang bersifat simbiosa mutualisme. Untuk mendapatkan dukungan
dari masyarakat, setidaknya license to operate, wajar bila perusahaan juga
dituntut untuk memberikan kontibusi positif kepada masyarakat sehingga bisa
tercipta harmonisasi hubungan bahkan pendongkrakan citra dan performa
perusahaan.
3. Kegiatan tanggung jawab sosial merupakan
salah satu cara untuk meredam bahkan menghindari konflik sosial. Potensi
konflik itu bisa berasal akibat dampak operasional perusahaan ataupun akibat
kesenjangan struktural dan ekonomis yang timbul antara masyarakat dengan
komponen perusahaan, dan dipraktekkan lebih karena faktor eksternal (external
driven). Hampir bisa dipastikan implementasi adalah sebagai upaya dalam konteks
kehumasan (public relation) merupakan kebijaksanaan bisnis yang hanya bersifat
kosmetik.
Analisis
Menurut pendapat saya,
perusahaan yang menerapkan CSR adalah perusahaan yang sangat peduli dan sangat
memperhatikan keadaan lingkungan sosial dan masyarakat di sekitar. Perusahaan
tersebut memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat dan memberikan manfaat
pula bagi perusahaannya sendiri. Karena program CSR adalah salah satu program
yang dapat memberikan kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi kepada
masyarakat lokal maupun masyarakat luas yang nantinya akan lebih terjamin.
Program CSR juga akan menjamin kelancaran seluruh proses atau aktivitas
produksi perusahaan serta pemasaran hasil-hasil produksi perusahaan. Selain itu
juga akan menjamin ketersediaan bahan baku produksi yang diambil dari alam.
Didalam perusahaan, CSR
dipandang sebagai strategi bisnis oleh kebanyakan pelaku bisnis. Kegiatan CSR
ini banyak dijadikan untuk mencapai dan meningkatkan tujuan ekonomi perusahaan
dalam kegiatan sosial. Beberapa perusahaan yang menjalankan CSR, biasanya
menggunakan media televisi untuk mengiklankan perusahaannya. Misalnya, seperti
menayangkan sebuah iklan yang menyentuh sisi kepedulian, dan di akhir iklan
tersebut dicantumkan sebuah perusahaan tersebut.
Sebuah perusahaan
melakukan CSR dengan sukarela, bukan karena sebuah kewajiban ataupun sebuah
tuntutan dari perusahaan itu sendiri. Yang dimaksudkan dengan kesukarelaan ini
adalah perusahaan tetap menjalankan tanggung jawabnya walaupun tidak diatur
oleh sebuah regulasi. Namun, pemerintah tetap memiliki peran untuk menentukan
sebuah peraturan yang harus di patuhi dan perusahaan boleh menambahkan masukan
yang positif untuk dimasukan dalam peraturan tersebut.
Perusahaan yang
menjalankan CSR biasanya menggunakan media iklan dalam televisi untuk
menyebarkan programnya tersebut. Dengan hal seperti ini, masyarakat menjadi
lebih tau apa yang dilakukan perusahaan yang menjalankan CSR tersebut karena
televisi merupakan media yang paling mudah untuk mengiklankan sesuatu. Misalnya,
sebuah perusahaan yang menerapkan CSR mengiklankan sebuah perjalanan hidup yang
menyentuh sisi kehidupan yang mengharukan dan diakhir iklan tersebut terlihat
jelas nama perusahaan tersebut. Dengan cara seperti itu, masyarakat pun
mengetahui bahwa perusahaan ini menerapkan program CSR yang memberikan manfaat
baik bagi masyarakat banyak.
Refrensi
http://www.academia.edu/5353188/Perusahaan_yang_menerapkan_csr
http://delyaputri.blogspot.com/2013/11/perusahaan-yang-menerapkan-csr.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar