Senin, 20 Oktober 2014

CSR (Corporate Social Responsibility)

Contoh Kasus
PT. DANONE AQUA

Aqua adalah sebuah air merek dalam kemasan (AMDK) yang lahir atas gagasan almarhum Tirto Utomo (1990-1994), dan diproduksi oleh PT Aqua Golden  Mississipi. PT Danone Aqua Tbk adalah pelopor industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Asia tenggara, salah satunya Indonesia. Mengingat Aqua adalah perusahaan yang telah melayani masyarakat hampir 40 tahun. Oleh karena itu dirasa penting Aqua melakukan kegiatan CSR, dalam rangka sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab sosial perusahaan dengan menerapkan kegiatan berbasis masyarakat dalam menjalankan programnya. Kampanye yang telah dimulai sejak tahun 2007 ini juga adalah sebuah kampanye berkelanjutan mengenai kebaikan alam (Goodness of nature)

Salah satu program Aqua :

WASH (Water Access, Sanitation, Hygiene Program) tujuanya untuk memberikan solusi dalam penyediaan air bersih di Indonesia. Didalam program WASH ini adalah program ‘Satu Untuk Sepuluh’, program ini juga mendukung program Millenium Development yang dicanangkan oleh PBB tujuannya untuk memerangi kemiskinan dan kelaparan diberbagai belahan dunia yang ditarget pada tahun 2015. Program yang akan dibahas kali ini khusus pada CSR Aqua yang telah terlaksana yaitu program “1L Aqua untuk 10L Air Bersih”, menurut Binahidra Logiardi, manajer PT Tirta Investama yang membawahi perusahaan Aqua, slogan ini adalah ungkapan simbiolis untuk memudahkan pemirsa mencerna pesan yang ingin Aqua sampaikan,  dimana  setiap 1 liter yang terjual telah membantu 10 liter air bersih untuk 4 kecamatan. Program ini dilaksanakan di Timor Tengah Selatan karena berdasarkan survey terbaru yang dilakukan ACF (Action Contre la Faim). NTT dianggap sebagai wilayah yang tepat, karena sedang mengalami program kelangkaan air bersih dibagian belahan timur Indonesia (program satu untuk sepuluh, 2007). Masyarakat NTT juga masih kesulitan dalam mengakses air bersih, mereka harus berjalan kaki dengan jarak yang lumayan jauh, medanya pun terjal, berbatu bahkan harus melewati sungai. Dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk membawa pulang dan pergi air dalam jerigen tiap harinya.
Akibat dari kelangkaan air ini mau tidak mau anak-anak harus membantu orang tua sehingga waktu bermain dan belajar pun terabaikan, bahkan penyakit pun menjadi ancaman, oleh karena itu Aqua berkomitmen untuk memperbaiki kesejahteraan anak Indonesia. Untuk setiap liter produk Aqua berlabel khusus yakni Aqua 600 mm dan 1.500 mm dijual maka konsumen telah membantu program Aqua denga menyumbangkan 10 liter air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain itu Aqua akan memperpendek jarak sumber air ke pemukiman penduduk dengan cara menempatkan pipa pipa ke tempat yang lebih mudah dijangkau. Sehingga jarak tempuh satu jam kini bisa diubah dengan jarak 200 meter saja, karena air bersih akan disalurkan melalui pipa pipa tersebut.
Aqua telah memberikan akses tersebut kepada 12.000 penerima bantuan dibeberapa desa kecamatan Boking dan Amanatun Utara NTT. Dalam program ini sumber mata air pegunungan yang terdapat didesa ditutp dengan menggunakan bangunan dari semen kemudian air tersebut dialirkan ke dusun melalui 11 titik keran air, penyaluran tersebut menggunakan dua prinsip teknologi yakni berdasarkan gravitasi dan pompa hidran. Panjang total pipa yang dibangun adalah 6 km,
Tujuan program ini dikatakn berhasil karena targetnya telah terpenuhi :
    a. Perbaikan infrastruktur air bersih dan jumlah ketersediaan air bersih, telah dipangkasnya jarak tempuh yang jauh menjadi lebih dekat sehingga mempermudah kebutuhan hidup mereka.
      b. Terciptanya kesadaran hidup sehat malalui penyuluhan kesehatan.
      c. Kerjasama dengan stakeholder lokal untuk mendukung keberlanjutan program.

Program ini dimulai pada bulan Juli 2007 dan berakhir pada September 2007. Kemudian dilakukan riset awal di Timor tengah untuk pemantauan program pada Maret 2008 hingga Juni 2008. Program tersebut tidak hanya berhenti disitu saja, karena Aqua ingin benar benar melakukan perubahan kesejahteraan masyarakat sebagai bentuk kepedulian sosial Aqua terhadap masyarakat. Terbukti pada tanggal 13 September 2009 hingga 10 tahun kedepan, Aqua mengadakan program yang bernama “Satu Untuk Sepuluh”. Tujuannya adalah untuk mempromosikan gaya hidup sehat dengan menyediakan akses air bersih dan pendidikan seputar kesehatan. Target program ini diharapkan dapat menjangkau 18.900 penerima bantuan didesa desa, Kecamatan Boking, Amanatun Utara, Toianas dan Noebana. Dalam program ini yang telah sukses diwujudkan adalah :
      1. Penyediaan Akses Air Bersih yang lebih mudah
      2. Penyuluhan Pola Hidup Sehat
      3. Pemberdayaan Masyarakat di wilayah tersebut

Sebuah kegiatan dikatakan termasuk CSR jika memiliki ciri :
     a. Identifikasi yakni Aqua harus bisa memprioritaskan  kegiatan tersebut untuk orang orang yang benar benar membutuhkan (needs) dibanding mementingkan keinginan (wants), disini Aqua berprioritas untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat NTT, hal ini menunjukan bahwa disamping Aqua adalah sebuah perusahaan besar yang juga memiliki komitmen terhadap masyarakat dengan memberikan kontribusi yakni melakukan kegiatan untuk mengatasi kelangkaan air bersih salah satunya di NTT.

  b. Continuity yakni kegiatan yang bersifat terus menerus atau berkesinambungan. Hal ini dikarenakan untuk dapat mengubah perilaku dan mindset masyarakan tentang pentingnya air bersih sehingga untuk merubah kedua hal tersebut dibutuhkan jangka waktu yang panjang, Kegiatan Aqua ini bertajuk WASH (Water Access, Sanitation, Hygiene Program) didalamnya terdapat program ‘1 liter untuk 10 liter’ dan dilanjutkan dengan program ‘satu untuk sepuluh’ dengan jangka waktu hingga 2020 untuk membantu daerah daerah yang sedang mengalami krisis air bersih.

    c. Empowering yakni kegiatan yang dilakukan menekankan pada aktivitas tersebut dilakukan oleh masyarakat yang bersangkutan. Yakni Aqua memberikan penyuluhan penyuluhan kesehatan untuk membekali masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan air bersih yang benar. Dalam pengerjaan fisik Aqua juga melibatkan masyarakat karena tiap dusun memiliki komite air yang bertugas merawat instalasi. Sebanyak 127 komite air telah dibekali dengan berbagai keterampilan agar masyarakat dapat mengelola sarana air bersih, memberikan edukasi melalui kegiatan seperti pemutaran film, pertunjukan drama.


Pengertian CSR
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggung jawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.


Keuntungan CSR Bagi Masyarakat dan Perusahaan
Dalam prinsip responsibility, penekanan yang signifikan diberikan pada kepentingan stakeholders perusahaan. Di sini perusahaan diharuskan memperhatikan kepentingan stakeholders perusahaan, menciptakan nilai tambah (value added) dari produk dan jasa bagi stakeholders perusahaan, dan memelihara kesinambungan nilai tambah yang diciptakannya. Sedangkan stakeholders perusahaan dapat didefinisikan sebagai pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah karyawan, konsumen, pemasok, masyarakat, lingkungan sekitar, dan pemerintah sebagai regulator. CSR sebagai sebuah gagasan, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja. Tapi tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines. Di sini bottom lines lainnya selain finansial juga adalah sosial dan lingkungan. Karena kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila, perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta bagaimana resistensi masyarakat sekitar, di berbagai tempat dan waktu muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidupnya (Idris, 2005).              
                               
Perusahaan-perusahaan yang memiliki reputasi bagus, umumnya menikmati enam hal. Pertama, hubungan yang baik dengan para pemuka masyarakat. Kedua, hubungan positif dengan pemerintah setempat. Ketiga, resiko krisis yang lebih kecil. Keempat, rasa kebanggaan dalam organisasi dan di antara khalayak sasaran. Kelima, saling pengertian antara khalayak sasaran, baik internal maupun eksternal. Dan terakhir, meningkatkan kesetiaan para staf perusahaan (Anggoro, 2002).    
   
Ada tiga alasan penting mengapa kalangan dunia usaha mesti merespon dan mengembangkan isu tanggung jawab sosial sejalan dengan operasi usahanya :
    1. Perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat. Perusahaan mesti menyadari bahwa mereka beroperasi dalam suatu tatanan lingkungan masyarakat. Kegiatan sosial ini berfungsi sebagai kompensasi atau upaya imbal balik atas penguasaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi oleh perusahaan yang kadang bersifat ekspansif dan ekploratif, di samping sebagai kompensasi sosial karena timbulnya ketidaknyamanan (discomfort) pada masyarakat, semua ini diimplementasikan karena memang ada regulasi, hukum, dan aturan yang memaksa karena adanya market driven. Kesadaran tentang pentingnya mengimplementasikan CSR ini menjadi tren seiring dengan semakin maraknya kepedulian masyarakat global terhadap produk-produk yang ramah lingkungan dan diproduksi dengan memperhatikan kaidah-kaidah sosial.

     2. Kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbiosa mutualisme. Untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat, setidaknya license to operate, wajar bila perusahaan juga dituntut untuk memberikan kontibusi positif kepada masyarakat sehingga bisa tercipta harmonisasi hubungan bahkan pendongkrakan citra dan performa perusahaan.

    3. Kegiatan tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara untuk meredam bahkan menghindari konflik sosial. Potensi konflik itu bisa berasal akibat dampak operasional perusahaan ataupun akibat kesenjangan struktural dan ekonomis yang timbul antara masyarakat dengan komponen perusahaan, dan dipraktekkan lebih karena faktor eksternal (external driven). Hampir bisa dipastikan implementasi adalah sebagai upaya dalam konteks kehumasan (public relation) merupakan kebijaksanaan bisnis yang hanya bersifat kosmetik.


Analisis

Menurut pendapat saya, perusahaan yang menerapkan CSR adalah perusahaan yang sangat peduli dan sangat memperhatikan keadaan lingkungan sosial dan masyarakat di sekitar. Perusahaan tersebut memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat dan memberikan manfaat pula bagi perusahaannya sendiri. Karena program CSR adalah salah satu program yang dapat memberikan kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi kepada masyarakat lokal maupun masyarakat luas yang nantinya akan lebih terjamin. Program CSR juga akan menjamin kelancaran seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta pemasaran hasil-hasil produksi perusahaan. Selain itu juga akan menjamin ketersediaan bahan baku produksi yang diambil dari alam.

Didalam perusahaan, CSR dipandang sebagai strategi bisnis oleh kebanyakan pelaku bisnis. Kegiatan CSR ini banyak dijadikan untuk mencapai dan meningkatkan tujuan ekonomi perusahaan dalam kegiatan sosial. Beberapa perusahaan yang menjalankan CSR, biasanya menggunakan media televisi untuk mengiklankan perusahaannya. Misalnya, seperti menayangkan sebuah iklan yang menyentuh sisi kepedulian, dan di akhir iklan tersebut dicantumkan sebuah perusahaan tersebut.

Sebuah perusahaan melakukan CSR dengan sukarela, bukan karena sebuah kewajiban ataupun sebuah tuntutan dari perusahaan itu sendiri. Yang dimaksudkan dengan kesukarelaan ini adalah perusahaan tetap menjalankan tanggung jawabnya walaupun tidak diatur oleh sebuah regulasi. Namun, pemerintah tetap memiliki peran untuk menentukan sebuah peraturan yang harus di patuhi dan perusahaan boleh menambahkan masukan yang positif untuk dimasukan dalam peraturan tersebut.

Perusahaan yang menjalankan CSR biasanya menggunakan media iklan dalam televisi untuk menyebarkan programnya tersebut. Dengan hal seperti ini, masyarakat menjadi lebih tau apa yang dilakukan perusahaan yang menjalankan CSR tersebut karena televisi merupakan media yang paling mudah untuk mengiklankan sesuatu. Misalnya, sebuah perusahaan yang menerapkan CSR mengiklankan sebuah perjalanan hidup yang menyentuh sisi kehidupan yang mengharukan dan diakhir iklan tersebut terlihat jelas nama perusahaan tersebut. Dengan cara seperti itu, masyarakat pun mengetahui bahwa perusahaan ini menerapkan program CSR yang memberikan manfaat baik bagi masyarakat banyak.


Refrensi
http://www.academia.edu/5353188/Perusahaan_yang_menerapkan_csr
http://delyaputri.blogspot.com/2013/11/perusahaan-yang-menerapkan-csr.html


Senin, 13 Oktober 2014

TEORI ETIKA UTILITARIAN

1. TEORI
Utilitarianisme adalah suatu teori dari segi etika normatif yang menyatakan bahwa suatu tindakan yang patut adalah yang memaksimalkan penggunaan (utility), biasanya didefinisikan sebagai memaksimalkan kebahagiaan dan mengurangi penderitaan. Istilah ini juga sering disebut sebagai teori kebahagiaan terbesar (the greatest happiness theory). Utilitarianisme sebagai teori sistematis pertama kali dipaparkan oleh Jeremy Bentham dan muridnya, John Stuart Mill.
Etika utilitarian adalah suatu idea atau faham dalam falsafah moral yang menekankan prinsip manfaat atau kegunaan dalam menilai suatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar.
Teori utilitarian mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat.


2. KASUS
Salah satu usaha yang ada di dekat rumah saya yang memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar adalah toko beras.


3. ANALISIS
Teori utilitarian mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat. Salah satu contoh usaha yang ada di dekat rumah saya adalah toko beras, yang bernama Toko Beras Anda. Toko ini adalah kepemilikan dari sahabat saya sejak masih kecil. Toko beras ini terletak tidak jauh dari rumah saya, hanya berjarak sekitar 100 meter. Menurut saya keberadaan toko beras ini sangat memudahkan masyarakat sekitar untuk membeli beras, tidak perlu untuk pergi jauh ke pasar atau pun toko swalayan. Harga beras yang di tawarkan di toko ini pun terbilang lebih murah dibandingkan dengan harga beras di pasar atau pun toko swalayan, mengingat harga beras sekarang sudah naik kembali. Beras di toko ini dibeli langsung di tempat pengolahan beras atau ke petani berasnya langsung, itu yang membuat toko ini berani menawarkan beras dengan harga yang lebih murah dengan kualitas yang tidak kalah baik. Dengan keberadaan toko beras di dekat rumah saya ini, masyarakat sekitar pun menjadi tidak kesulitan untuk mendapatkan beras dengan harga yang lebih murah dibandingkan di pasar atau toko swalayan. Jadi, kehadiran toko beras ini sangat bermanfaat dan keberadaannya sangat dibutuhkan di lingkungan rumah saya.


4. REFRENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Utilitarianisme (13/10/2014 13:36)

http://antoniusgunadarma.blogspot.com/2013/10/teori-etika-utilitarianisme.html (13/10/2014 13:45)


Selasa, 07 Oktober 2014

Pengalaman Pribadi Tentang Adat Istiadat

Saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya tentang adat istiadat yang pernah saya lihat atau saya temukan. Saya akan bercerita tentang tahap-tahap pernikahan kakak kandung saya yang menggunakan pernikahan adat Jawa. Disini saya sangat tertarik karena saya melihat secara langsung dan jelas semua proses dan tahap-tahap dalam pernikahan adat Jawa ini. Pertama dimulai dari sesi siraman, dimana kakak saya duduk dibawah pendopo yang telah disiapkan untuk melakukan proses siraman, sesi ini dilakukan untuk membersihkan diri dan hati si calon pengantin wanita sehingga semakin mantap untuk melangsung pernikahan esok harinya. Disini semua keluarga besar saya berkumpul untuk melihat proses siraman. Yang boleh ikut serta dalam proses penyiraman adalah keluarga yang telah mempunyai keluarga, dan termasuk kedua orang tua saya pun wajib untuk melakukan prosesi siraman itu. Ari dari siraman itu di kumpulkan dari tujuh sumur mata air yang berbeda-beda, dimana memang sudah adat Jawa. Setelah melakukan prosesi siraman, kemudia kakak saya di gendong masuk ke dalam kamar oleh Ayah saya, sesi ini adalah proses dimana sang Ayah telah melepas anaknya untuk menikah atau memulai kehidupan baru. Setiap proses saya amati dengan sangat seksama, karena selama ini saya melihat prosesi ini hanya dalam televisi namun disini saya bisa melihat secara langsung dan dekat semua prosesi yang dilakukan sebelum acara pernikahan ke esokan harinya.

Pada malam harinya dilanjutkan dengan acara malam midodaremi. Malam midodaremi adalah malam perkenalan kedua keluarga calon pengantin, dimana kedua keluarga saling memperkenalkan semua keluarganya satu persatu.


Proses pernikahan adat Jawa termasuk proses yang cukup rumit, karena banyak sekali aturan yang harus di ikuti tidak boleh asal-asalan. Pernikahan kakak saya dilangsukan di Balai Komando Cijantung, proses pernikahan pun masih sama, yaitu menggunakan adat  Jawa. Sebelum memasuki gedung secara beriringan, seorang cucuk lampah memberikan arahan bagaimana iring-iringan saat memasuki gedung. Cucuk lampah adalah seorang pemberi/pengarah jalan para rombongan pengantin, pagar ayu dan pagar bagus menuju pelaminan mempelai. Setelah pengantin sampai di pelaminan, selanjutnya dilanjutkan dengan proses acara pembukaan yaitu sebuah drama tentang Rama dan Shinta yang berlangsung selama 30 menit, pertunjukan pun menggunakan bahasa Jawa karena acara pernikahan menggunakan adat Jawa. Sekian pengalaan pribadi saya yang pernah saya rasakan dan alami tentang adat istiadat.