PERSIAPAN LAHAN
Pertama kali, tanah di lokasi tanam harus
dicangkul/digemburkan dan dibersihkan dari rumput ataupun gulma penganggu
tanaman. Kemudian buat lubang tanam dengan ukuran 70 x 70 x 70 cm,
apabila ingin menggunakan peneduh alami sebaiknya di taham 1 tahun sebelum
penanaman cengkeh. Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan sejak bulan
Juli-September, dan penutupan dilakukan pada bulan Oktober. Hal ini dilakukan
agar tanah galian dan lubang tanam mendapat panas dalam waktu yang cukup lama,
sehingga bebas jamurakar dan penyakit lain. Penutupan lubang dilakukan dengan
mencampur pupuk kandang yang telah jadi kompos kira kira setengah karung serta
TSP dengan tanah galian pada tiap lubang tanam. Penutupan sebaiknya agak
meninggi dari permukaan lahan, dan biarkan selama 1 bulan. Buat lubang kecil
sebesar polibag bibit cengkeh. Sebelum penanaman sebaiknya lubang tanam
sebaiknya di semprot dengan insektisida ataupun obat obatan anti rayap lainya.
Cara penanaman:
-Penanaman dilakukan dengan membuka polibag bibit
cengkeh
-Masukan bibit cenngkeh kedalam lubang penanaman,
tanam dengan tegak
-Padatkan secara perlahan dekat pangkal bibit
cengkeh
-Siram tanah disekeliling tanaman hingga lembab
-Tancapkan 2 ajir di kanan dan kiri tanaman,
pasang lintangan pendek dari bambu untuk menjepit tanaman, ikat pada kedua ajit
disampingnya, ini dilakukan agar tanaman tegak dan tidak roboh
-Buat peneduh dari anyaman dari anyaman bambu di
atasnya setinggi 1 m atau lebih sesuai bibit tanaman
Setelah ditanam cengkeh harus dipupuk secara
teratur, baik menggunakan pupuk kandang ataupun pupuk buatan. Sehingga cengkeh
dapat tumbuh dengan subur, pemupukan sebaiknya dilakukan 2x setahun.
PEMELIHARAAN CENGKEH
Pemeliharaan cengkeh pada 4 tahun pertama atau
pada masa kritis pertama harus benar benar intensif. Setelah 3 bulan tanah
berjarak 20 cm dari tanaman harus digemburkan dan dibersihkan rumput dan gulma
penganggu. Kemudian diikuti dengan pemberian pupuk sekitar 30 gram tiap pohon
dan siram secukupnya. Penggemburan berikutnya dilakukan pada awal musim hujan
berikutnya dan dilakukan pemupukan ke2 dengan 30 gram npk. Apabila tanaman
sudah menyentuh peneduh sebaiknya dilakukan pininggian dan perbaikan peneduh.
Ketika musim kemarau tiba persiapkan mulch dari batang pisang yang dibelah jadi
2 dan taruh di sekeliling tanaman dengan rapat. Hal ini dimaksudkan agar tanah
tetap dingin dan mengurangi penguapan. Bila kelembaban tanah mulai berkurang
tanaman harus disiram menggunakan pompa air, siram benar benar basah supaya
awet. setelah musim hujan tiba buka mulch dan jadikan kompos. Buka peneduh agar
mendapat sinar matahari yang cukup, lakukan penggemburan tanah dan
pemupukan tanaman kembali, perlakukan yang sama hingga cengkeh berumur 4 tahun.
PERAWATAN CENGKEH DEWASA
Perawatan pada cengkeh yang sudah dewasa
diutamakan pada penggemburan tanah, penyiangan gulma penganggu tanaman dan
pemupukan. Penggemburan tanah dilakukan supaya peresapan zat zat hara yang
dibutuhkan tanaman menjadi lancer, sirkulasi udara tanah dan peresapan air
menjadi baik. Dengan pencangkulan akah sebagian ada yang terputus, tetapi akan
cepat tumbuh kembali dan bertambah, sehingga makin cepat menyerap makanan yang
akan mempercepat pertumbuhan daun dan cabang. Penggemburan tanah dilakukan 30 cm
diluar tanaman agar tidak melukai akar yang besar, tetapi pencangkulan tidak
boleh terlalu sering dilakukan. Pencangkulan sebaiknya dilakukan pada awal
musim penghujan sebelum dilakukan pemupukan dan sebelum musim kemarau.
PERBAIKAN TANAMAN
SETELAH PANEN
Setelah panen biasanya
tanaman cengkeh kelihatan lesu dan merana, maka perlu dilakukan perbaikan
tanaman. Perbaikan tanaman yang kurang sehat dapat dilakukan dengan
penggemburan tanah, pengaturan drainase, ataupun pembuangan cabang air
serta pemupukan. Apabila tanaman cengkeh kelihatan merana, daunya jarang dan
cabangnya mulai kering, dan apabila tanaman yang seperti itu digali ternyata
akar bagian bawah membusuk, berarti tanaman tersebut telah menembus tanah
lempung atau lapisan tanah yang berair.
Untuk menolong cengkeh yang merana perlu dilakukan pengaturan drainase yaitu dengan membuat parit memanjang pada tiap sela baris tanaman. Lebar parit kurang lebih 60 cm dengan dam 1,2 m sampai bagian bawah. Dengan demikian air akan lancer dan tidak tertampung di dekat tanaman cengkeh. Pembuangan cabang air, cabang air biasanya tumbuh pada batang utama atau pada cabangnya dan sifatnya menjulang ke atas dengan cepat dan mengalahkan cabang tanaman. Cabang ini biasanya kalau sudah tinggi melentur kebawah, dan apabila terkena angin akan mudah patah. Tunas air dapat berbunga, tetapi sedikit dan mengurangi bunga pada cabang yang lain. Sehingga cabang ini sebaiknya dipotong. Pemotongan juga dilakukan pada cabang yang kering. Cara pemotonganya harus merapat pada batang atau cabang utama dan jangan sampai melukai cabang utama.
Untuk menolong cengkeh yang merana perlu dilakukan pengaturan drainase yaitu dengan membuat parit memanjang pada tiap sela baris tanaman. Lebar parit kurang lebih 60 cm dengan dam 1,2 m sampai bagian bawah. Dengan demikian air akan lancer dan tidak tertampung di dekat tanaman cengkeh. Pembuangan cabang air, cabang air biasanya tumbuh pada batang utama atau pada cabangnya dan sifatnya menjulang ke atas dengan cepat dan mengalahkan cabang tanaman. Cabang ini biasanya kalau sudah tinggi melentur kebawah, dan apabila terkena angin akan mudah patah. Tunas air dapat berbunga, tetapi sedikit dan mengurangi bunga pada cabang yang lain. Sehingga cabang ini sebaiknya dipotong. Pemotongan juga dilakukan pada cabang yang kering. Cara pemotonganya harus merapat pada batang atau cabang utama dan jangan sampai melukai cabang utama.