Data adalah
catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal
dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu
yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu
pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil
pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang
bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Menurut Wahyu Supriyanto
dan Ahmad Muhsin, data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan
sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta,
tindakan, benda, dan sebagainya. Sedangkan menurut Nuzulla Agustina, data
adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa
himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang
menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi.
Jenis-jenis
Data
1.
Menurut Sifatnya
· Data Kualitatif : adalah data
yang tidak berbentuk angka, misalnya: Kuesioner Pertanyaan tentang suasana
kerja, kualitas pelayanan sebuah rumah sakit atau gaya kepemimpinan.
· Data Kuantitatif : adalah data
yang berbentuk angka, misalnya: harga saham, besarnya pendapatan, dll.
2.
Menurut Sumbernya
·
Data Internal : adalah data
dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut.
Contohnya: suatu perusahaan, jumlah karyawannya, jumlah modalnya, atau jumlah
produksinya.
·
Data Eksternal : adalah data
dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin
mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat
mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.
3.
Menurut Cara Memperolehnya
· Data Primer (primary data) : adalah data
yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau suatu organisasi secara langsung
dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang
dapat berupa interview atau observasi.
· Data Sekunder (secondary
data) : adalah
data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya
atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak
langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
4.
Menurut Waktu Pengumpulannya
·
Data cross section : data yang
dikumpulkan pada suatu waktu tertentu untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan
pada waktu tersebut. Misalnya; data penelitian yang menggunakan kuesioner.
·
Data berkala (time series
data) : data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian atau kegiatan
selama periode tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar, harga 9 macam
bahan pokok penduduk.
Metode Pengumpulan
Data
1. Angket
Angket
atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik
pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup
besar dan tersebar di berbagai wilayah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait
dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
2.
Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga
dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi,
kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden
yang tidak terlalu besar.
3.
Wawancara
Wawancara
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya
jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau
sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan
sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000
responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan
sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).
Teknik
Pengambilan Sampel
1. Teknik sampling secara probabilitas
Teknik sampling probabilitas atau
random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan denganmemberikan peluang
atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan
demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif. Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut.
a.
Teknik sampling secara rambang sederhana. Cara paling
populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana
adalah dengan undian.
b. Teknik sampling secara sistematis. Prosedur ini berupa
penarikansample dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang
kesekian dari daftar populasi.
c. Teknik sampling secara rambang proporsional. Jika
populasi terdiri dari subpopulasi-subpopulasi maka sample penelitian
diambil dari setiap
subpopulasi. Adapun cara peng-ambilannya dapat dilakukan secara undian
maupun sistematis.
d. Teknik sampling secara rambang bertingkat. Bila subpoplulasi-subpopulasi
sifatnya bertingkat, cara pengambilan sampel sama seperti pada teknik
sampling secara proportional.
e.
Teknik sampling secara kluster. Ada kalanya peneliti
tidak tahu persis karakteristik populasi yang ingin dijadikan subjek
penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu
peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang
ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sample semacam ini
disebut cluster sampling atau multi-stage sampling.
2. Teknik sampling secara
nonprobabilitas.
Teknik sampling nonprobabilitas
adalah teknik pengambilan sample yang ditemukan atau ditentukan
sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar. Beberapa jenis atau cara
penarikan sampel secara nonprobabilitas adalah sebagai berikut.
a. Purposive
sampling
atau judgmental sampling. Penarikan sampel secara purposif merupakan cara
penarikan sample yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria
spesifik yang dietapkan peneliti.
b. Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju). Penarikan sample pola
ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya
ditentukan berdasarkan informasi dari sample pertama, sample ketiga
ditentukan berdasarkaninformasi dari sample kedua, dan
seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi
efek bola salju.
c.
Quota
sampling (penarikan sample secara jatah). Teknik sampling ini dilakukan
dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah ditentukan. Biasanya yang
dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga
memudahkan pula proses pengumpulan data.
d. Accidental
sampling atau convenience sampling. Dalam penelitian
bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu,
melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat
pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya sampel semacam ini
disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan.
Teknik Pembuatan Kuisioner
Kuesioner
adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan ke
dalam bentuk item atau pertanyaan. Hampir semua penelitian menuntut Anda untuk
memperoleh informasi dari subyek atau responden Anda. Proses ini dapat
melibatkan beberapa aktivitas, seperti pengumpulan informasi demografik dari
subyek sebelum melibatkan mereka dalam beberapa manipulasi eksperimental.
Proses ini bisa juga melibatkan aktivitas mendesain sebuah survei secara
ekstensif untuk didistribusikan kepada sampel populasi. Kuesioner yang
direncanakan dan didesain dengan cara yang kurang baik tidak akan memberikan
data yang baik untuk menjawab pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, dalam
mempersiapkan kuesioner ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Anda harus
mempertimbangkan bagaimana cara Anda menggunakan informasi yang akan diperoleh.
Anda harus mengetahui persisi statistik apa yang Anda akan gunakan. Bergantung
pada jenis statistik yang akan Anda gunakan, Anda mungkin perlu mengajukan
pertanyaan dalam cara tertentu atau menyiapkan format respon yang tepat. Bagian
ini akan menguraikan secara singkat desain kuesioner.
Pembuatan Kuesioner yang baik:
·
Ada petunjuk jelas mengenai maksud
diberikannya kuesioner
·
Ada petunjuk jelas mengenai cara
pengisian kuesioner
·
Menggunakan kalimat yang mudah
dimengerti dan tidak bias arti
·
Menghindari pertanyaan yang tidak jelas,
tidak perlu dan tidak relevan
·
Menghindari pertanyaan yang sugestif, bernada
menekan atau mengancam
·
Menggunakan urutan pertanyaan yang logis
dan sistematis
·
Merahasiakan identitas responden
agar responden obyektif dalam menjawab
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Data
http://sistempakarindonesia.blogspot.com/2013/06/pengertian-data-menurut-para-ahli.html
http://s1064363.wordpress.com/2008/11/05/teknik-pembuatan-kuesioner/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar